Pengertian & Sejarah Monitor
Monitor adalah suatu tipe data abstrak yang dapat mengatur aktivitas serta
penggunaan resource oleh beberapa thread. Ide monitor
pertama kali diperkenalkan oleh C.A.R Hoare dan Per Brinch-Hansen pada awal
1970-an.
Sejarah Monitor
Tahap perkembangan monitor computer yang digunakan saat ini sebenarnya terbagi dua fase. Fase pertama pada tahun 1855 ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman, Heinrich Geißler. Ia merupakan bapak dari monitor tabung. Lalu, 33 tahun kemudian, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer, meletakkan dasar pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal cairan. Teknologi tabung sejak awalnya memang dikembangkan untuk merealisasikan monitor. Namun, Kristal cairan masih menjadi fenomena kimiawi selama 80 tahun berikutnya. Saat itu, tampilan atau frame rate pun belum terpikirkan.
Tahap perkembangan monitor computer yang digunakan saat ini sebenarnya terbagi dua fase. Fase pertama pada tahun 1855 ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman, Heinrich Geißler. Ia merupakan bapak dari monitor tabung. Lalu, 33 tahun kemudian, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer, meletakkan dasar pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal cairan. Teknologi tabung sejak awalnya memang dikembangkan untuk merealisasikan monitor. Namun, Kristal cairan masih menjadi fenomena kimiawi selama 80 tahun berikutnya. Saat itu, tampilan atau frame rate pun belum terpikirkan.
Sejarah Perkembangan Monitor
Monitor merupakan interface
terpenting yang menghubungkan manusia dan PC. Pada saat komputer pertama
beroperasi pada tahun 1938, monitor yang sudah berusia 83 tahun dan
pengembangannya masih berlangsung sampai saat ini. Perkembangan monitor
computer yang digunakan saat ini sebenarnya terbagi dua fase. Fase pertama pada
tahun 1855 ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari
Jerman, Heinrich Geibler. Ia merupakan bapak dari monitor tabung. Lalu, 33
tahun kemudian, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer, meletakkan dasar
pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal cairan. Teknologi tabung sejak
awalnya memang dikembangkan untuk merealisasikan monitor. Namun, Kristal cairan
masih menjadi fenomena kimiawi selama 80 tahun berikutnya. Saat itu, tampilan
atau frame rate pun belum terpikirkan. Waktu itulah yang merupakan fase kedua
dari tahap pengembangan monitor komputer
Selama ini, banyak yang
menganggap bahwa Karl Ferdinand Braun sebagai penemu tabung sinar katoda.
Sebenarnya, ia merupakan pembuat aplikasi pertama untuk tabung, yaitu osiloskop
pada tahun 1897. Perangkat inilah yang menjadi basis pengembangan perangkat
lain, seperti televisi. Pada tahun yang sama, Joseph John Thomson menemukan
elektron, yang mempercepat pengembangan teknik tabung.
Dengan perkembangannya yang sangat pesat, saat ini terdapat
tiga jenis teknologi monitor. Ketiga golongan teknologi tersebut adalah CRT
(Cathode Ray Tube), Liquid Crystal Display (LCD) dan Plasma gas.
a. Cathode Ray Tube
Teknologi Tabung
Brown (CRT Display) ditemukan pada tahun 1897, akan tetapi teknologi ini baru
diadopsi sebagai penerima siaran televisi pada tahun 1926. Sejarah penemuan
teknologi CRT sudah lebih dari 100 tahun dan memiliki kualitas gambar yang
sangat bagus. Akan tetapi teknologi ini mempunyai satu kelemahan yaitu semakin
besar display yang akan dibuat maka semakin besar pula tabung yang digunakan.
Pada monitor CRT, layar penampil yang digunakan berupa
tabung sinar katoda. Teknologi ini memunculkan tampilan pada monitor dengan
cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan
diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap.
Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding dengan
kedua teknologi yang lain. Meski demikian resolusi yang dihasilkan sudah cukup
baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup
besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.
b. Liquid Crystal Display (LCD) atau Flat Display Panel (FDP)
Monitor LCD tidak
lagi menggunakan tabung elektron tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang
dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama
Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih, maka monitor
jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada
komputer-komputer portabel.
Kelebihan yang lain dari monitor LCD adalah adanya
brightness ratio yang telah menyentuh angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan
perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling
terang.
Liquid Crystal Display menggunakan kristal liquid yang dapat
berpendar. Kristal cair merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti
cairan, tetapi memiliki struktur spasial seperti kristal. (ditemukan pakar
Botani Austria – Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan menyorotkan sinar melalui
kristal cair, intensitas sinar yang keluar dapat dikendalikan secara elektrik sehingga
dapat membentuk panel-panel datar.
Lapisan-lapisan dalam sebuah LCD:
- Polaroid belakang
- Elektroda belakang
- Plat kaca belakang
- Kristal Cair
- Plat kaca depan
- Elektroda depan
- Polaroid depan
Elektroda dalam lapisan tersebut
berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid
digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi.
Dari sisi harga, monitor LCD
memang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan monitor CRT. Dan beberapa
kelemahan yang masih dimilikinya seperti kurang mampu digunakan untuk bekerja
dalam berbagai resolusi, seperti misalnya monitor dengan resolusi 1024 X 768
akan terkesan agak buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X 420. Tatapi
akhir-akhir ini kelemahan tersbut sudah mulai di atasi dengan teknik anti
aliasing.
c. Plasma Gas atau Organic Light
Emitting Diode (OLED)
Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT
dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan
ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT.
Plasma gas juga menggunakan
fosfor seperti halnya pada teknologi CRT, tetapi layar pada plasma gas dapat
perpendar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal itu akan membuat
energi yang diserap tidak sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan
pun lebih baik dari LCD. Teknologi plasma gas ini sering bisa kita jumpai pada
saat pertunjukan-pertunjukan musik atau pertandingan-pertandingan olahraga yang
spektakuler. Di sana terdapat layar monitor raksasa yang dipasang pada
sudut-sudut arena tertentu. Itulah monitor yang menggunakan teknologi plasma
gas.
Setelah kita melihat begitu
pesatnya perkembangan LCD, sekarang kita dapat saksikan perkembangan FDP
terbaru yang boleh kita katakan sebagai Flat Panel Display Masa Depan. Kenapa
FDP terbaru ini kita namakan FDP Masa Depan ? Karena 5-10 tahun yang akan
datang mungkin Teknologi LCD akan digantikan posisinya oleh FDP Masa Depan ini.
FDP Masa Depan ini berbasis active matrix berteknologi Organic Light Emitting
Diode (OLED).
0 komentar:
Posting Komentar